Tuesday, January 5, 2010

Jangan ikut macam....

Tersentak seketika kelmarin, tatkala melepasi seorang ayah dengan anak remajanya. Dalam nada yang kesal, si ayah 'menasihati' anaknya:
"Kau jangan jadi macam mak kau, dia......."
Termangu dan terfikir. Bukankah tatkala kita bernikah, yang dinikahi itu merupakan sebaik-baik pilihan? Bukankah si jejaka adalah calon pilihan suami si dara dan begitu juga sebaliknya? Dan jika itu adalah pilihan hati, sudah tentu logikanya pilihan itu adalah yang terbaik? Jika si jejaka adalah lelaki terbaik untuk dijadikan suami dan ayah kepada anak-anak, dan si dara adalah wanita terbaik untuk dijadikan isteri dan ibu kepada anak-anak, maka suami-isteri harus merasa bangga yang anak-anak mereka saling tak tumpah seperti ibu dan ayah mereka bukan?

Lainlah jika jodoh itu dipilih oleh keluarga...
Maka, kenapa setelah anak-anak besar dan menjadi remaja, semacam timbul penyesalan?

Saya teringat dialog dari filem 'Kejar daku, kejar daku, Dikau kan ku tangkap', di mana hero telah dinasihati lebih kurang sebegini:

"Sebelum kamu bernikah, maka bukalah mata mu seluas-luasnya di dalam membuat pilihan...namun, setelah bernikah, tutuplah mata mu serapat-rapatnya agar kamu tak bisa melihat kekurangan yang ada pada pasanganmu itu!"

Jika jodoh dan pertemuan itu adalah ketentuan Allah, maka wajarlah si ayah tadi mensyukuri jodohnya dan melihat kepada kebaikan isterinya...Mungkin keburukan yang dilihat sebenarnya ada kebaikan yang tersembunyi disebaliknya ? Wallahuaklam. :)

"Cinta itu menyembuhkan, bukan menyakitkan..." Ketika Cinta Bertasbih, Habiburrahman

Moga dilindungi Allah daripada cinta palsu.... Amin.

No comments:

Post a Comment